Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf yg
mengakibatkan kesulitan utk bersosial, memahami perasaan orang lain maupun
berkomunikasi secara normal. Penderita autisme juga dapat mengalami masalah
dalam belajar, komunikasi, dan bahasa.
Secara umum, orang-orang memandang penderita autisme
adalah orang yg sibuk dgn dunianya sendiri, tidak bisa bersosialisasi, dan
tidak bisa berkomunikasi dgn lingkungannya. Ya, sebagian pandangannya itu
benar. Tapi bukan berarti autis boleh dijadikan bahan olokan.
Kita tidak mau menderita autisme, apalagi anak2
autis. Mereka sebenarnya juga tidak mau kena sakit autis. Kadang2 kalau kita
sedang sibuk main game di gadget dan tidak menghiraukan apa yg sedang dilakukan
oleh lingkungan, orang lain kadang memberi label ‘Autis’ pada kita.
Itu kan sama aja dengan mengolok-olok penderitanya.
Kalau kita diperlakukan seperti itu, apa yg kita rasakan? Sedih kan? Sama
seperti anak2 autis.
Sebenarnya kita semua spesial termasuk anak2 autis.
Kita semua mempunyai kesukaan dan tidak kesukaan. Seperti saya; saya suka
bahasa Inggris, dan saya tidak menyukai Matematika. Anak2 autis juga seperti
kita, hanya perbedaannya adalah, kita bisa mengontrol emosi lebih baik.
Anak autis itu butuh dukungan dan pujian dari semua
orang. Jika orang disekelilingnya mendukung mereka, mereka akan merasa
diterima. Mana ada orang yg tidak suka didukung atau dipuji?
Kita kalau dipuji bisa menunjukkan ekspresi bahagia
dan senang, tapi anak2 autis jika dipuji tidak tahu harus bereaksi seperti apa,
jadi mereka mungkin hanya senyum tipis dan berterimakasih dgn ekspresi yg
datar.
Jika kita berada di tempat mereka, kita pasti bisa
merasa bagaimana hidup mereka yg susah terasa; sedih, susah. So, please guys, stop bullying autism
children.
Dan orang tua yg mempunyai
anak autis, jangan berendah hati karena itu. Sebenarnya mereka adalah anak yg
spesial.
Thank
you for reading…
No comments:
Post a Comment